Menjadi Alay yang Baik
Bagaimana
menajadi alay or “alayers” yang baik?
Pertanyaan ini mungkin hampir tidak ada jawabannya. Eits… tapi gue punya sendiri
jawaban yang tentunya masih penuh dengan kontropersi. Tapi bagaimanapun juga
ini jawaban gue, makanya gue harus pertahankan, yakaaaannn?!!!
Okeh
baiklah, masalah jawaban gue, bahas belakangan. Sebelum itu semua we must understand about the “alayers”
*tiba2 English gitu* (effect ICP). Ahahaha. Jadi gini kenapa gue tertarik nulis
ini, karena apa? Apaa? Apa? Apaaaahh? “Karena gue ingin nulis ini” wah,
sungguh jawaban yang ______ *)isi sendiri.
Orang
disekitar gue mungkin nganggap gue alay, tapi mereka sebenarnya mungkin kurang
tahu gue, kenapa coba!! setiap mereka tertawa apa yang saya ucapkan atau
sekedar update status gitu, mereka
anggap itu tindak pidana alay. Hmmmmm, tapi gue tetap ngerti mereka itu
kurang dalam seni berbahasa, kenapa tidak merekalah yang sebenarnya alay,
mereka menggunakan bahasa yang lagu laku, tidak ada inovasi, dan apa yang
mereka rasakan TANPA melihat fakta. Kenapa gue bilang gitu, sebenaranya akar
dari ALAY itu adalah LEBAY. Nah gue malah nunjukin fakta2 biasanya dan lebih kreatif dalam pengambilan kata-kata yang siap
diucapkan. Itu kata gue.
Tapi
gak ada yang heran kok, mereka selalu pake perasaan, kurang inovatif, lebay,
apa segala, tidak lain adalah mereka punya hubungan gitu, semacam ikatan deh,
aahhh sudalah… (kalo nanya alasan kenapa gue bilang gitu?, kita ketemu diluar)
Kemudian pemaparan gue selanjutnya, gue beda dengan alay lebay, gue punya
klasifikasi dari diri saya sendiri #LOH yaitu alay matang. Wkwkwkw. Gak
peduli.!!
Coba deh
bandingkan gue dengan mereka dari sisi status jejaring social:
Italic(mereka),
bold(gue).
“s3lam4t datang April, moga lebih baik dari
Maret J” <<amit-amiiiitttt bingittzzz!
“wah, praktikum Spalanzani romantic banget,
pake lilin-lilin gitu” <<fakta tetep ngakak!
“wkup, hoamzz..” << umuuummmmm :p
“gue haus, beliin somay donkk..”
<< meskipun kagak nyambung, ini gak lebay!!
Tanpa gue harus secara frontal
jelasin jawaban gue, mungkin kamu-kamu udah ngerti, *malas ngetik*. Gue sengaja
tulis kaya itu diatas, sebenarnya maknanya tersirat dalam teks tersebut,
tergantung pada daya tangkap kalian.
Saran gue, buat yang mau alay gakpapa kok, apa peduli kita dengan kata mereka, hahaha. Tapi satu hal, jadilah ALAYyang baik bukan @L4Y. (MO)
Thanks for
reading, see U ©469
0 Celoteh: