GURU
SMK3R DAN KESANNYA
Setelah
lulus, banyak kenangan kini kembali teringat selama tiga tahun lalu, hinggah
sekarang mencoret coret baju tanda kegirangan lulus(2013), salah satu dari
kenangan itu adalah kenangan bersama guru-guru.
Nah kali ini saya akan menulis
beberapa guru dari SMK 3 Enrekang dan kesan-kesan yang sempat saya rasakan
terhadap beliau-beliau selama saya duduk
di sekolah tersebut.
a.
Rosmayarni (Ibu Maya - Kejuruan), kenapa saya
mulai dari ibu Maya, karena dia adalah wali kelas saya yang pertama (kelas X
& XI) sekaligus sebagai guru kejuruan perikanan. Kalo kesannnya banyak, ibu
Maya adalah guru yang paling peduli pada jurusan perikanan, dia juga pendiri
sebuah komunitas yaitu ISPI (Ikatan Siswa Perikanan Indonesia) hebat
gak sih wali kelas guee…?, meskipun
komunitas tersebut pesertanya dari SMK3r saja, tapi cukup berjalan lancar kok.
Namun saat perut ibu Maya mulai berisi, nah disitu dia lebih dari sekedar guru killer. Pokoknya ada dia semua pada
takut, tapi hal itu biasa buat ibu yang mengandung. Setelah PSG ibu Maya ambil
libur, kemudian masuk lagi saat ujian praktek selesai.
b.
Agussalim (Pak Agus – Fisika), terkenal dengan
pertanyaan pertanyaannya yang sangat menguji dan sangat ilmiah, guru ini
menurut aku super pintar. IPA, ilmu agam, English,
semua itu mentah baginya, namun sayangnya dia kurang suka akan perilaku
siswa smk3r, dan sifatnya yang sangat menonjol adalah cuek bebek minta ampun. Pak Agus jadi wali kelas aku saat kelas
XII. Dalam urusan wali kelas, dia mau siswanya yang belajar menyelesaikan suatu
urusannya sendiri dengan sedikit bantuan, tapi terkesan cuek menurut yang lain.
Tapi sebenarnya sih malah bagus, dan dia juga mengerti remaja bangeeet. Tidak seperti kelas lain yang
dituntun sedetil mungkin, dimarahin di dpan umum, kan kaya anak SD ajj. :p
c.
Haliafina (Ibu Vina – Kejuruan). Terkesan agak
canggung kalo masuk kelas, cara menjelaskan (maaf) agak membingungkan, terutama bagi siswa yang dangkal, tapi
kalo lebih serius sih ”bagus ji juga”. Ibu
Vina banyak meninggalkan kesan segar karena selama selesai PSG, hanya dia yang
menangani kelas kami berhubung ibu Maya cuti, selama kurang lebih 4 ato 5
bulan, dia yang masuk 12jam pelajaran setiap pekannya. Tapi tidak semua masuk
sih, lebih banyak ke laboratorium AP dari pada masuk kelas, perbandingannya
11,5 : 0,5. Heehehe. Dia juga yang
membimbing jalannya ujian praktek. Kecintaan sama Perikanan sangat besar,
sampai-sampai sempat masuk ruang kepsek marah-marah minta sarana dan alat-alat
buat perikanan. Setelah itu alat dan bahan perikanan melimpah hingga buat kelas
lain agak iri, hehehe.
d.
Aisyah (- matematika), ibu Aisyah aku dapat pas
kelas XII. paling rajin mengisih kelasnya, paling cepat saat masuk, itu karena
dia sangat khawatir akan UN yang katanya 20 paket. Ibu Aisyah mudah dikenali
dgn ciri khasnya yaitu cadar. Saya sempat agak penasaran dengan wajahnya,
sampai saat ini Cuma matanya yang aku pernah lihat, kata orang terdekatnya sih
cantik. Tapi gak penasara amat jg
sih. Ibu satu ini juga baik banget, tapi kecintaan terhadap anak walinya terlalu
besar, kalo ada apapa sama anak walinya kita dilupa dah tuh L.
e.
Kasmiati (Miss Mimi), sedikit mengingatkan (ibu
Mis/Miss Mis/Misriani) guru English masa MTs. Beberapa karakternya sama, yg
tentunya sama-sama fashionable. Nah Miss Mimi ini murah senyum kalo lagi
senang, agak jengkel juga masih bisa senyum, tapi kalo siswa sudah
menjengkelkan tingkat dewa dia itu
akan marah, biasanya utk menyalurkan kemarahannya bukan dngan cara membentak-bentak
ato apa, tapi sedikit siraman rohani, haha, mksudnya masukan, kalo udah lama,
udah puas beri ceramah, biasanya akan berbagi pengalaman kebanyakan dari masa
kuliahnya. Hal yg tidak pernah atau jarang lari dari kelasnya adalah games dan itu tadi berbagi pengalaman.
f.
Tahir (- Pendais), guru ini sebenarnya sudah
berumur, cirri khas dalam kelasnya adalah menjelaskan kemudian memberi
kesempatan buat siswa yang ingin bertanya, “baiklah
kita masuki Tanya jawab, mengenai topic yg kita bahas, boleh juga dr topic
lainnya”. Itu kata yang tak pernah terlewatkan, cirri lainnya saat ulangan
harian, dia akan baca soal pilgan dan kita Cuma butuh kertas buat tulis option
yg benar. “ulang? Ya baiklah kita ulang
2x lagi” :D. anak-anak punya panggilan buat bapak satu ini yaitu pak Upin
(bukan saya nah). Kesan bagi aku saat tengah pelajaran ttg suuzan. Dia mengatakan “positive
sinkin” yg seharusnya “positive
thinking”. Hahaha lucu kan, ketawa bo ka.
g.
Nurdin (- IPS), bagi guru IPS, pak Nurdin lebih
dikenal sbg guru kesiswaan. Tidak banyak sih kesan, secara aku siswa baik-baik
*jjiaaaah #pukpukpuk. Karena pada umumnya kesiswaan itu lebih banyak berurusan
dengan siswa bandel. Guru tipe inilah
yg menjaga martabat dan nama sekolah, dialah paling berpengaruh, makanya siswa
salah tuh kalo pandangan ke pak Nurdin agak negative, itu semua dilakukan buat
kebaikan kita, siiip daah. Lebih banyak mnggunakan bahasa daerah buat K.O siswa
bandel. Berikut beberapa kata-katanya, “ku
ttagelleako”, “iyawana ke melo’ ki’ batta’2 mapa’di’pa’di gat a runtu”, “iya
kella sewwa dosa,sewwa buccu jo ulummi, kulle buda gaja mi buccuna ulummi”(pasmau shalat dzhuhur), “ya nniti mako sippamambu lattu bongi
oo”(Wi-Fi). dan yang paling segar saat pulang rekreasi “pirang je pengumuman eh? Lulus manang mako
dii? Mapai inda massumbajang, indamo dipellaku”. Hohohp, lucu kan?
h.
Herma (Ibu Ema –Kewirausahaan), guru tergolong
mudah nih, seperti bu Aisyah, dia juga sangat cinta pada anak walinya, kalo
teman-teman saya menganggap ibu Ema termasuk guru killer. Bagi saya sih biasa aja, melihat dia guru cewek dan masih
mudah, paling ketat saat jadi pengawas
ulangan. Tapi sisi lain sangat peduli juga, kesan ini saya dapat saat udah
tamat kemudian masuk smk3r utk mengurus berkas buat kuliah*cieeehhhh* *apaan
sih?*. nah gila sndri kan gue…
i.
Imelda (Ibu Ime’ –IPA), salah satu guru yang
pintar, saya dapat pada saat klas XII semester II. Termasuk singkat sih utk
mngenal dia, tapi kalo aku lihat nih, ini menurut aku ajj yah, dia agak peduli
pada saya, lebih diistimewakan dari murid lain, mungkin karena tingkah aku gak jelek-jelek
amat sih. #gituu??
j.
Harta ( -kimia), calm, wajahnya penuh keceriaan
jadi kalo mau belajar semangat aku, hehe. Tapi pelajarannya kimia, salah satu
yang di eluh-eluhkan murid. Tapi kalo guru sekelas pak Harta yang bawakan akan
jadi lebih mudah, tidak mau melangkah kalo masih ada siswa yang belum tau suatu
materinya, tapi dia begitu calm, sabar, baik hatinya keterlaluan. Semua siswa
diberi nilai tinggi-tingg sehinggah siswa lain terbawa-bawa manja dan malas,
karena anggapan itu. HuuuuuuL
k.
Saini Kuba (Pak Saini –biologi) kelas XI dia
mengajar saya matematika, kls XII mengajar Biologi. Cukup mengistimewakan saya
juga, karena yang paling paham pelajarannya di kelas itu saya, baik matematika
maupun biologi. Pak Saini juga adalah guru pertama yang merekomendasikan say a
untuk lanjut kuliah. Suka jajan dikantin, hehehe,
l.
(Ibu Jum –IPA) suka becanda sama murid, kalo mau
bercanda dengan Ibu Jum tergantung bagaimana anda mendekatinya, tapi kalo masuk
kelas dia paling malas mendikte padahal pelajarannya kan kebanyakan mendikte,
karena itu dia terkesan malas masuk, kalo udah masuk nih, kasi materi buat
dibacakan sdah itu masuk kantin. “eh nak,
siapa mau membaca? Dikte dulu teman-2 ta eh, mauka dulu keluar, nanti
catatannya ku periksa”.
m.
Zet Subalolok (pak Z –Seni) pernah mengajar KKPI
juga, kemampuan senirupanya fantastic cuy. Pada akhir-akhir episode *jjjiahhh
di smk3r dialah yang selalu “marimba” murid
utk shalat dzhuhur. “oihh shalat”.
n.
Ahmadi (pak Madi –KKPI) pak Madi ini cara
mengajarnya simple, baca modul, menjelaskan yang agak sulit dipahami, praktek,
kemudian kerja yang ada di modul. “pilihan
ganda mo dulu nah, belakang pi isiannya.”
o.
(pak Iwan –kejuruan ATR) kalo guru ini gak
pernah ngajar aku karena beda kejuruan, tapi kesannya ada juga, “eh eh shalat”, “eh eh upacara”, “eh eh eh eh
masuk”. Begitulah gay bahsanya. Eh eh eh eh.
p.
Jaerani (Ibu Rani –ATR) saingan dng miss Mimi, fashionable bangeeeet.
Mungkin guru palin tajir kali yaa.
q.
Jabir (-bhs Indonesia) bisa dibilang sih guru
veteran, selain di kelas sering juga ketemu di mesjid BBR Lsgga, cara mengajar
sering diiringi dengan lelucon-lelucon yang sangaaatt menggelitik. Yang paling
suka itu Riski dng panggilan “bosmu”. >> “apa yyalah mallaolisu pada kana gatta2”, “wehh jago mi, cocomi di
pabeppa’a na yaku kandei”, bxk lagii bhsanya. Hahaha.
r.
Agus –TU, saya baru dapat kesannya saat mengurus
berkas buat kuliah, ramah bangat, tanggung jawab dengan tugas, yaaa kan memeng
gitu petugas yg baik. (TU = Tata Usaha)
Segitu dulu yah,
sebenarnya masih banyak yang lain, tapi postingan yang terlalu panjang gak
menarik, kan gak bagus kalo gak ada yg baca. Bukannya yang lain gak berkesan
yah, terima kasih buat semuanya. Oh yah hamper lupa, Pak Lukman, Ibu
Acca/Pasrah, Ibu Marni, banyak dehh.
0 Celoteh: