Sumber: Jejakandromax |
Sejak sekolah di
SMK 3, tiap hari -kecuali hati libur- gue pergi sekolah kalo gak naik angkot
yah gue nebeng ke teman, bayangkan sekolah gue hampir dapat ke kabupaten
sebelah1 beda saat masih di Tsanawiyah sekolah udah kaya tetanggaan
gitu, kebetulan teman banyak tuh yang punya kendaraan. Tapi gak dikit juga
teman gue yang nebeng, jadi di-patner-in ajj. Gue patneran sama Ilham dan si
Hendra playboy cap Lang2 patneran dengan teman gue yang super kocak
Shamsyhir ini nama akun fb-nya, dan lain-lain.
Setelah beberapa lama di SMK saat gue
masih kelas sepuluh sih, gue mulai lirik-lirik lawan jenis3 dari
sekolah terdekat dari kabupaten sebelah, Mia. Akibat keseringan jika pulang
sekolah kemudian pergi yang sebenarnya berlawan arah dengan rumah. Dan memang
tujuan kami jalan itu yah cari kecengan, maklum lah sejenis sekolah kejuruan
jarang-jarang ada tempat cuci mata, kecuali department4
sebelah yang memang ada, itupun gak seberapa.
1) Samping, bukan
orangnya yang sebelah.
2) playboy cap kuda
udah mainstream
3) Cewek TULEN
(karena gue cowok tulen)
4) Sebenarnya kami
sebutnya jurusan.
Beda
halnya dengan teman-teman gue yang selalu terang-terangan saat mengagumi –kita
sebut saja cewek lah- , nah gue yang mulai ada perasaan kepada seorang Mia
milih untuk nyimpannya sendiri, gue pikir
belum tepat untuk meng-utara-kannya, jadi sekedar dii-barat-kan saja,
juga belum meng-selatan-kan ataupun men-timur-kan.
Di
lain hari, gue yang malas-malasan jika dipanggil hang-out sehabis sekolah akhir-akhir ini mulai dicurigai teman-teman
karena sudah mulai mengajak untuk sekedar lewat-lewat tempat Mia sekolah,
ditambah lagi kalo udah dilokasi sekolah Mia, gue mulai melongo dan tidak
memperhatikan mereka –teman gue- bicara.
Ilham
tebengan gue udah tahu, cuma dia tidak mau kalo gue tahu bahwa dia tahu, akupun
sebenarnya udah tahu kalo dia tahu, gue hanya pura-pura tidak tahu kalo
ternyata dia udah tahu soal ini. Oh ya!
Please, kita tidak lagi bahas tahu teman si tempe. Xixixi…
Satu
langkah mulus mengetahui bahwa Mia adalah teman kelas dari seseorang yang Ilham
kenal, dia cewek. Beuh kalo bahas cewek mah teman gue ini gak usah ditanya
lagi, gue malah curiga kalo dia ini lagi nge-gebet teman si Mia itu. Singkat
cerita contact nomor hp dan alamat di tangan gue. Fix!
Yah
you know lah, gue mulai dengan pdkt
lewat sms send all alay-alay gitu,
pokoknya katro bangeeet deh, gue gak professional
untuk ini. Hingga gue beranikan untuk berkunjung sekedar memperlihatkan wajah
nan tampan ini di sekolahannya, gue cuma ditemani Ilham. Keringat dingin demi apaaaaa hikz. Mia dan temannya yang
kenal dengan Ilham datang menjumpai gue dengan Ilham, terjadi percakapan antara
mereka berdua dan gue dan sang tujuan itu cuma dia dengan sesekali meminta
untuk pulang. Oh NOOOO!
Mulai
dari situ, kami sudah ada kontak yang cukup dibilang bukan lagi sapa-sapaan
biasa. Gue mulai ngerasa bahwa lampu lampu kuning sudah berubah jadi lampu
hijau yang artinya gue harus jalan melangkah kedepan jika tidak mau ditilang.
Mia
adalah seorang yang sederhana, bukan paras yang membuatku untuk mendekat,
sebenarnya gue juga bingung kenapa begitu ingin menjalin hubungan, namun apapun
itu kali ini gue nyatain perasaan gue ke dia, dan… dan… dan…”jadi begini…..” katanya gantung *5 detik
gue hampir kehilangan oksigen.
*SMS*
“mandi cepetan yak! Hari ini upacara…”
dari Mia? Bukaaan ini dari Ilham. Pagi ini Ilham udah tahu kejadian dua hari
lalu. Saat gue nyatain perasaan tapi apa
jawabannya dia minta maaf tanpa kesalahan. “gue juga lagi deket sama seseorang,
lebih deket dari kamu malah, gue takut kalo ternyata gue PHP-in dia, maaf
ya..”. Okehhh dia milih PHP-in gue daripada orang itu, hm?.
“Cewek itu begitu brooo, kali ajj dia nguji keseriusanmu” Semangat teman
gue yang mendadak jadi penasehat asmara tanpa dalih yang jelas. Gue gapapa
sebenarnya, cuma masih terselip rasa ingin berusaha, gue belum nyerah gitu ajj.
Ujian
semester pertama udah mulai, gue gak mau bahas jalannya ujian, ujian is sh*t,
gue anak SMK yang perlu penerapan langsung.
Selama
liburan, gue gak pernah bertemu teman-teman gila gue, gue gak tahu apa kabar
mereka, begitu juga sebaliknya, kami sibuk pada masing-masing liburan, gue
milih tinggal di rumah sama keluarga. Entah Hendra mungkin ketemu sama
saudara-saudaranya di Afsel, Acha mungkin udah ngurus surat nikah, sedangkan Syamsir
mungkin akan milih tidur berhibernasi selama liburan. MUNGKIN!
Beberapa
hari sebelum liburan selesai gue SMS Ilham,
“udah
ada Mia untuku :D“
“serius
loh? :O“
“entar,
hari perdana sekolah dia mau ikut gue ke sekolah kita.. :p“
Pagi
itu gue bilang ke Ilham gak usah jemput gue demi kehidmatan gue bersama Mia,
soulmate baru gue. Sesampai disekolah, aku mendekat kantin tempat setia
pagi-pagi kami pasti ngumpul, terdengar dari dala mereka lagi ngomongin gue, dengan wajah yang sangat
ceriaaaaa, gue masuk kantin dan disambut dengan selamat dibarengi dengan jabat
tangan.
“Mia
mana?”
“Dia
nunggun di parkiran…”
Kami
bergegas, seorang cewek dari jauh kelihatan tampak membelakang memandangi jalan
di depan sekolahan kami, tanpa pikir Hendra memukul pundak sembari berkata “Hi,
Mia, nyonya Michu..” gue hanya bisa tersenyum asam saat cewek itu berbalik.
“Lohhhh, Ulhy?” Dewi Yuliana Amrullah1 hanya diam dan senyum, “Jadiiiii, kamu
sama Dewi Yuliana?” Acha heran. “Oh, jadi maksud kamu, udah ada Mia untuk saya
itu berarti dia, Ulhy?”
Satu
satu gue jitak jidad mereka, tebahak. “HAHA!
Bukaaan, maksud gue memang Miaaa…” Gantung.
“…tapi bukan Mia yang sekolahnya di
kabupaten sebelah” kemudian rame-rame bengong. “Maksud gue, Mia ini….. TADAAA!” Gue persembahkan
Motor baru gue Mio Sporty warna biru
bak gaya para model di acara tipi Super
Deal 2M setelah tirai dibuka.
Mia Officially Elo Ande Tea Eco |
“Motor baru luh?” Serentak, “Yoiii brooo….” Gue angkat satu kening
gue.
“Gue mah, gak usah pikirin si Mia tetangga
sekolah lagi, bagi gue Mia yang sekarang bakalan nemenin gue sepanjang jalan,
dan gue bakalan akan jagain dia, terutama dari cowok kaya lu Hendra..” Canda
gue.
Setelah
gagal dapetin Mia, gue milih untuk cari penghibur hati yang lain tapi gue gagal
akan itu, yang gue dapatkan adalah motor yang sekrang hadiah dari orangtua, kebetulan
itu adalah Mio Sporty, jadi gue kasih nama Mia ajj, anggaplah sebagai pengganti
dia yang tak bisa ku capai.
1)
Dewi Yuliana Amrullah, teman
dari department sebelah, yang skenarionya* udah gue bikin buat ngasih bingung
teman gue.
*) scenario
berdiri diparkiran
Gue punya keyakinan untuk sebuah
cinta, bagi gue “Cinta itu bagaikan
tidakan criminal, kalo udah cinta hanya ada 3 kemungkinan, kalo gak digantung,
yah di tembak, atau gak dipenjarain seumur hidup di hati dalam-dalam”. Maka
jangan bermain cinta saat belum siap untuk kemungkinan itu.
Habis dandan |
Gue gak tahu apa kisah ini berhubungan
dengan pegangan gue, apa ini memberi inspirasi, apa ini buat loh terhibur,
apalah. Satu hal yang mesti gue sampein, saat loh baca ini, ketahuilah bahwa
semua kejadian yang tertera diatas itu HOAAAAX. Xixi…
OH! Yah, kecuali tentang motor gue, namanya Mia :*
©469 THX4R
0 Celoteh: