Sabtu, 28 Maret 2015

Sweet of Mia


Sumber: Jejakandromax


          Sejak sekolah di SMK 3, tiap hari -kecuali hati libur- gue pergi sekolah kalo gak naik angkot yah gue nebeng ke teman, bayangkan sekolah gue hampir dapat ke kabupaten sebelah1 beda saat masih di Tsanawiyah sekolah udah kaya tetanggaan gitu, kebetulan teman banyak tuh yang punya kendaraan. Tapi gak dikit juga teman gue yang nebeng, jadi di-patner-in ajj. Gue patneran sama Ilham dan si Hendra playboy cap Lang2 patneran dengan teman gue yang super kocak Shamsyhir ini nama akun fb-nya, dan lain-lain.

        Setelah beberapa lama di SMK saat gue masih kelas sepuluh sih, gue mulai lirik-lirik lawan jenis3 dari sekolah terdekat dari kabupaten sebelah, Mia. Akibat keseringan jika pulang sekolah kemudian pergi yang sebenarnya berlawan arah dengan rumah. Dan memang tujuan kami jalan itu yah cari kecengan, maklum lah sejenis sekolah kejuruan jarang-jarang ada tempat cuci mata, kecuali department4 sebelah yang memang ada, itupun gak seberapa.
1) Samping, bukan orangnya yang sebelah.
2) playboy cap kuda udah mainstream
3) Cewek TULEN (karena gue cowok tulen)
4) Sebenarnya kami sebutnya jurusan.

Beda halnya dengan teman-teman gue yang selalu terang-terangan saat mengagumi –kita sebut saja cewek lah- , nah gue yang mulai ada perasaan kepada seorang Mia milih untuk nyimpannya sendiri, gue pikir  belum tepat untuk meng-utara-kannya, jadi sekedar dii-barat-kan saja, juga belum meng-selatan-kan ataupun men-timur-kan.
Di lain hari, gue yang malas-malasan jika dipanggil hang-out sehabis sekolah akhir-akhir ini mulai dicurigai teman-teman karena sudah mulai mengajak untuk sekedar lewat-lewat tempat Mia sekolah, ditambah lagi kalo udah dilokasi sekolah Mia, gue mulai melongo dan tidak memperhatikan mereka –teman gue- bicara.
Ilham tebengan gue udah tahu, cuma dia tidak mau kalo gue tahu bahwa dia tahu, akupun sebenarnya udah tahu kalo dia tahu, gue hanya pura-pura tidak tahu kalo ternyata dia udah tahu soal ini. Oh ya! Please, kita tidak lagi bahas tahu teman si tempe. Xixixi…
Satu langkah mulus mengetahui bahwa Mia adalah teman kelas dari seseorang yang Ilham kenal, dia cewek. Beuh kalo bahas cewek mah teman gue ini gak usah ditanya lagi, gue malah curiga kalo dia ini lagi nge-gebet teman si Mia itu. Singkat cerita contact nomor hp dan alamat di tangan gue. Fix!
Yah you know lah, gue mulai dengan pdkt lewat sms send all alay-alay gitu, pokoknya katro bangeeet deh, gue gak professional untuk ini. Hingga gue beranikan untuk berkunjung sekedar memperlihatkan wajah nan tampan ini di sekolahannya, gue cuma ditemani Ilham. Keringat dingin demi apaaaaa hikz. Mia dan temannya yang kenal dengan Ilham datang menjumpai gue dengan Ilham, terjadi percakapan antara mereka berdua dan gue dan sang tujuan itu cuma dia dengan sesekali meminta untuk pulang. Oh NOOOO!
Mulai dari situ, kami sudah ada kontak yang cukup dibilang bukan lagi sapa-sapaan biasa. Gue mulai ngerasa bahwa lampu lampu kuning sudah berubah jadi lampu hijau yang artinya gue harus jalan melangkah kedepan jika tidak mau ditilang.
Mia adalah seorang yang sederhana, bukan paras yang membuatku untuk mendekat, sebenarnya gue juga bingung kenapa begitu ingin menjalin hubungan, namun apapun itu kali ini gue nyatain perasaan gue ke dia, dan… dan… dan…”jadi begini…..” katanya gantung *5 detik gue hampir kehilangan oksigen.
*SMS* “mandi cepetan yak! Hari ini upacara…” dari Mia? Bukaaan ini dari Ilham. Pagi ini Ilham udah tahu kejadian dua hari lalu. Saat gue nyatain perasaan tapi apa jawabannya dia minta maaf tanpa kesalahan. “gue juga lagi deket sama seseorang, lebih deket dari kamu malah, gue takut kalo ternyata gue PHP-in dia, maaf ya..”. Okehhh dia milih PHP-in gue daripada orang itu, hm?.
Cewek itu begitu brooo, kali ajj dia nguji keseriusanmu” Semangat teman gue yang mendadak jadi penasehat asmara tanpa dalih yang jelas. Gue gapapa sebenarnya, cuma masih terselip rasa ingin berusaha, gue belum nyerah gitu ajj.
Ujian semester pertama udah mulai, gue gak mau bahas jalannya ujian, ujian is sh*t, gue anak SMK yang perlu penerapan langsung.
Selama liburan, gue gak pernah bertemu teman-teman gila gue, gue gak tahu apa kabar mereka, begitu juga sebaliknya, kami sibuk pada masing-masing liburan, gue milih tinggal di rumah sama keluarga. Entah Hendra mungkin ketemu sama saudara-saudaranya di Afsel, Acha mungkin udah ngurus surat nikah, sedangkan Syamsir mungkin akan milih tidur berhibernasi selama liburan. MUNGKIN!
Beberapa hari sebelum liburan selesai gue SMS Ilham,
“udah ada Mia untuku :D“
“serius loh? :O“
“entar, hari perdana sekolah dia mau ikut gue ke sekolah kita.. :p“
Pagi itu gue bilang ke Ilham gak usah jemput gue demi kehidmatan gue bersama Mia, soulmate baru gue. Sesampai disekolah, aku mendekat kantin tempat setia pagi-pagi kami pasti ngumpul, terdengar dari dala mereka lagi ngomongin gue, dengan wajah yang sangat ceriaaaaa, gue masuk kantin dan disambut dengan selamat dibarengi dengan jabat tangan.
“Mia mana?”
“Dia nunggun di parkiran…”
Kami bergegas, seorang cewek dari jauh kelihatan tampak membelakang memandangi jalan di depan sekolahan kami, tanpa pikir Hendra memukul pundak sembari berkata “Hi, Mia, nyonya Michu..” gue hanya bisa tersenyum asam saat cewek itu berbalik. “Lohhhh, Ulhy?” Dewi Yuliana Amrullah1 hanya diam dan senyum, “Jadiiiii, kamu sama Dewi Yuliana?” Acha heran. “Oh, jadi maksud kamu, udah ada Mia untuk saya itu berarti dia, Ulhy?”
Satu satu gue jitak jidad mereka, tebahak. “HAHA! Bukaaan, maksud gue memang Miaaa…” Gantung.
“…tapi bukan Mia yang sekolahnya di kabupaten sebelah” kemudian rame-rame bengong. “Maksud gue, Mia ini….. TADAAA!” Gue persembahkan Motor baru gue Mio Sporty warna biru bak gaya para model di acara tipi Super Deal 2M setelah tirai dibuka.


Mia Officially Elo Ande Tea Eco

Motor baru luh?” Serentak, “Yoiii brooo….” Gue angkat satu kening gue.
Gue mah, gak usah pikirin si Mia tetangga sekolah lagi, bagi gue Mia yang sekarang bakalan nemenin gue sepanjang jalan, dan gue bakalan akan jagain dia, terutama dari cowok kaya lu Hendra..” Canda gue.
Setelah gagal dapetin Mia, gue milih untuk cari penghibur hati yang lain tapi gue gagal akan itu, yang gue dapatkan adalah motor yang sekrang hadiah dari orangtua, kebetulan itu adalah Mio Sporty, jadi gue kasih nama Mia ajj, anggaplah sebagai pengganti dia yang tak bisa ku capai.
1)            Dewi Yuliana Amrullah, teman dari department sebelah, yang skenarionya* udah gue bikin buat ngasih bingung teman gue.
*) scenario berdiri diparkiran

Gue punya keyakinan untuk sebuah cinta, bagi gue “Cinta itu bagaikan tidakan criminal, kalo udah cinta hanya ada 3 kemungkinan, kalo gak digantung, yah di tembak, atau gak dipenjarain seumur hidup di hati dalam-dalam”. Maka jangan bermain cinta saat belum siap untuk kemungkinan itu.
Habis dandan
Gue gak tahu apa kisah ini berhubungan dengan pegangan gue, apa ini memberi inspirasi, apa ini buat loh terhibur, apalah. Satu hal yang mesti gue sampein, saat loh baca ini, ketahuilah bahwa semua kejadian yang tertera diatas itu HOAAAAX. Xixi…

OH! Yah, kecuali tentang motor gue, namanya Mia :*

©469 THX4R
Previous Post
Next Post

0 Celoteh: