Minggu, 01 Februari 2015

Bukan Sekedar Pulang Kampung



Bukan Sekedar Pulkam
Hal yang gak pernah gue rasai waktu kecil adalah pulkam ato pulang kampung, kenapa? Gue kecil kan memang dikampung. Sesuai dengan petua-petua yang sering gue dengar, kamu tidak akan menikmati betul manis jika kamu gak kenal pahit/asin/asam (dalam karnya MO 2013 “link”), sejalan dengan itu loe gak akan merasakan pulkam jika kamu tidak pernah ke kampung orang lain.
            Itulah sejarah gimana gue kenal pulkam itu. Tapi kali ini gue mau nyabari (resminya menjabarkan) pandagangan gue terhadap pulkam. Bagi

gue pulkam tidak hanya dilihat dari pulkamnya itu sendiri, tapi ada beberapa pandangan yang membuat pulkam itu berbeda denga yang mereka rasakan, berikut pandangan gue terhadap pulkam.
1.    Ikut race gp
rombongan pulkam
Gue pulkam dengan mengedarai motor dan tak jarang gue pulang dengan koloni gue. Dijalan paling seru kalo jalan bareng saling mendahului atao berjejeran seakan merasakan atmosfer arena moto gp, dan tentunya gue ngerasa jadi Pedrosa meskipun motor gue Y*maha.









2.    Pulang dari rantauan
Gue sebagai orang yang cukup dirindukan di kampung pastinya ditunggu-tunggu saat waktu libur, tidak salah jika udah libur aku belum nongol ditanyai “kapan pulang?” sekalian minta oleh-oleh, lah kok gue ngerasa jadi perantau jauh yang cari uang dan pulang bawah sebongkah berlian buat bagi-bagi orang di kampung.








3.    Football player
 
Kalo pulkam, gue ngerasa jadi seorang footballer yang baru aja ditransfer ke club baru yang sebelumnya di club lama selalu jadi cadangan, nah begitu gue sampai di kampung, bola adalah rutinitas sore gue.










4.    Burung lepass dari sangkarnya
 
Ini berlaku jika gue pulkam dan perkuliahan sudah selesai, bayangkan aja kegiatan sehari-hari yang dicekik dengan kegiatan monoton perkuliahan akirnya bisa dilepas dengan bertemu mantan keluarga dikampung. Rasanya legaaaaah.







5.    Like boss
 
Ponakan gue gitu juga dengan anak2 alay didikan gue siap layani gue dengan sejuta keinginan gue. Sselain itu kebutuhan gue selama ini yang tidak terpenuhi di kosan disiapkan oleh ibu tercinta pokoknya.







Sekian dulu gan yah, massih banya sebenarnya sensasi lain  dari pulkam itu sendiri, namun sayang sekali pemilik warkop udah mau tutup aja, acara tipinya gak seru. Byeeee (MO, 2015)

Thx4r ©469

Previous Post
Next Post

0 Celoteh: