Bukan Sekedar Pulkam
Hal
yang gak pernah gue rasai waktu kecil adalah pulkam ato pulang kampung, kenapa?
Gue kecil kan memang dikampung. Sesuai dengan petua-petua yang sering gue
dengar, kamu tidak akan menikmati betul manis jika kamu gak kenal
pahit/asin/asam (dalam karnya MO 2013 “link”), sejalan dengan itu loe gak akan
merasakan pulkam jika kamu tidak pernah ke kampung orang lain.
Itulah sejarah gimana gue kenal pulkam itu. Tapi kali ini
gue mau nyabari (resminya menjabarkan) pandagangan gue terhadap pulkam. Bagi
gue pulkam tidak hanya dilihat dari pulkamnya itu sendiri, tapi ada beberapa pandangan yang membuat pulkam itu berbeda denga yang mereka rasakan, berikut pandangan gue terhadap pulkam.
gue pulkam tidak hanya dilihat dari pulkamnya itu sendiri, tapi ada beberapa pandangan yang membuat pulkam itu berbeda denga yang mereka rasakan, berikut pandangan gue terhadap pulkam.
1. Ikut race gp
rombongan pulkam |
Gue pulkam dengan
mengedarai motor dan tak jarang gue pulang dengan koloni gue. Dijalan paling
seru kalo jalan bareng saling mendahului atao berjejeran seakan merasakan
atmosfer arena moto gp, dan tentunya gue ngerasa jadi Pedrosa meskipun motor
gue Y*maha.
2. Pulang dari rantauan
Gue sebagai orang
yang cukup dirindukan di kampung pastinya ditunggu-tunggu saat waktu libur,
tidak salah jika udah libur aku belum nongol ditanyai “kapan pulang?” sekalian minta oleh-oleh, lah kok gue ngerasa jadi
perantau jauh yang cari uang dan pulang bawah sebongkah berlian buat bagi-bagi
orang di kampung.
3. Football player
Kalo pulkam, gue
ngerasa jadi seorang footballer yang baru aja ditransfer ke club baru yang
sebelumnya di club lama selalu jadi cadangan, nah begitu gue sampai di kampung,
bola adalah rutinitas sore gue.
4. Burung lepass dari sangkarnya
Ini berlaku jika gue
pulkam dan perkuliahan sudah selesai, bayangkan aja kegiatan sehari-hari yang dicekik dengan kegiatan monoton
perkuliahan akirnya bisa dilepas dengan bertemu mantan keluarga
dikampung. Rasanya legaaaaah.
5. Like boss
Ponakan gue gitu juga
dengan anak2 alay didikan gue siap layani gue dengan sejuta keinginan gue. Sselain
itu kebutuhan gue selama ini yang tidak terpenuhi di kosan disiapkan oleh ibu
tercinta pokoknya.
Sekian dulu gan yah,
massih banya sebenarnya sensasi lain
dari pulkam itu sendiri, namun sayang sekali pemilik warkop udah mau
tutup aja, acara tipinya gak seru. Byeeee (MO, 2015)
Thx4r ©469
0 Celoteh: