Rabu, 03 September 2014

From Soppeng With BPM



From Soppeng With BPM
 
Bulu Dua, Soppeng
Padahal cuti beum (hampir) selesai, gue balik kampus terus gue langsung disambut dengan tanggungan jadi panitia sebuah acara jurusan. Huff BPM (Biologi Peduli Masyarakat) ke kota Watansoppeng, Soppeng. Padahal masih mau libur dan sebenarnya gue cepet-cepet masuk kampus gara-gara selalunya dapat calling-calling dari senior, kalo gue reject kan ribet, kalo saiful jamil dengar pasti nyanyi dulu. SKIP > > >
Soal gue jadi panitia ini sudah diajak dari sebelum libur tapi gue nolak soalnya gue udah punya #EHH. Gue mau libur panjang-panjang bangeeeeeet.
Teman yang ngajak     : ikut jadi panitia BPM yak?
Gue                             : gak
Teman yang ngajak     : nambah pengetahuan loh
Gue                             : gak!
Teman yang ngajak     : ini kegiatan mulia loh!
Gue                             : iya juga yak? J [jeda 5 detik] GAAAAKK!!! Gue pengen libur lammmaaah.

            Tetapi sebagai hasil dari paksaan teman gue dan gue mikirnya kali ini mungkin gue dibutuhkan yaudah kenapa tidak. Oh yak! Sebagai junior yang baik juga. Xixixi
            Gue berangkat tidak hanya sekedar iya iyain ajj permitaan rekan gue broo, gue butuh beberapa abad buat mutusin ini dengan beberap pertimbagan. Keuntungan dan kerugiannya.
Kenapa gue mau ikut:
·         Dengan gue ikut, ini kan pengabdian kepada masyrakat jadi itung-itung dapat pahala buat nimbun dosa gara2 sering php-in fans2 cewek (NARSIS MODE : ON).
·         GRATIS, siapa sih gak mau jalan2 tanpa bayar dapat combo lagii, apa itu? Konsumsi.
·         Nambah pengalaman organisasi, yaelaaaahh kalimat ini paling sering muncul saat diksar pramuka. (Ceritanya Mantan Senior Pramuka)
·         Paling penting, gue mau sign in di facebook, twitter, instagram dll dengan mark lokasi “Watansoppeng, Kota Soppeng” gatau kenapa, tapi itulah realita. Aneh tapi nyata.
Kenapa gue gak mau ikut:
·         KRS gue belum jadi, belum ttd Penasehat Akademik, tapi link KRS bermaslah jadi gada pengaru gue pergi atau tidak.
·         Gue pergi naik bus, artinya gue harus ninggalin Mia di kosan sendirian.
·         Oh! Ya!! Kepengen di Enrekang ajj buat ngabisin libur gue pokoknya!

Dan loh tau apa yang terjadi? Gue akhirnya pergi. Yaiyalah, kalo gue gak pergi gue gak mungkin nulis ini.
Satu yang gue suka dari ikutan kegiatan ini, apa? Orang akan manggil gue cowok seksi dan hanya kali ini gue dipanggil seksi, iyaah seksi pubdok (publikasi dan dokumentasi). Xixixi…
Tiba gue dilokasi dengan bus, gue teriak “putarrrr baliiiikk” #korbaniklan.
Oh! Ya! Selama BPM ini beberapa kata menjadi akrab ditelinga:
·         Pubdok telah menjadi sebuah kata kerja oleh oknum yang kurang kosa, “ayo kita pergi ma pubdok” , “Loh, siapa yang pubdok‘ii kegiatan verti-culture?” itu contoh penggunaan kata pubdok yang digunakan sebagai kata kerja.
·         Tawar jarak. Saat baru sampai dengan bus pariwisata, ada gerbang yang bus gabisa masuk, terpaksa barang se-bus diangkut pake tangan, kebayang. Sang penujuk jalan mengatakan “deket kok, sebanding dari pintu FMIPA ke jl. Daeng Tata” | “jauuuh bagettt” | “ah tidak, kalo begitu Pintu FMIPA ke pintu SENI” | *tawar tawaarrr* “bisa lebih deket lagi kak? Yah yah”. Ada teorinya gak sih nawar jarak? :/
·         Berapa kak? | Ambil 2 ajj. Kalo ini pas makan, ya loh tahu lah acara peduli masyrakat kita tinggal dirumah orang harus menghemat, pas makan ambil nasi, terus lauknya biasanya tahu dipotong kaya penghapus gitu dibagi2 terus tiap orang ambilnya 2 potong ajj, gue juga bingung kenapa potongannya tidak di kasi besar ajj terus ambilnya 1 ajj, atau gak ambil 10 tapi ptongannya sekecil tutup pulpen. :D
·         Banyak lagi pokoknya, seperti angkat air, mandi di kali, sarung buat ganti celana, briefing, rilis dan foto2 | colek pubdok, angkat2 | colek perlengkapan.

Tapi yang nempel dikepala gue tapi gak akrab sih, pas sang sekertaris melibatkan Mawar(nama samaran) (padahal aslinya Faiz) sebagai seksi pembangunan. Seksi pembangunan apaaaan? :’( ternyata seksi pembangunan yang dimaksud adalah yang membangunkan orang2 saat subuh, tujuannya untuk shalat subuh dan dilanjutin senam kebugaran. #unbelievable.
Masalah bahasa gue lepasin ajj, biarin. Kini masalah orangnya yang dipilih adalah Mawar yang bangunnya selalu jadi urutan yang ke 2 dari gue (gue bangunnya yang ke 49 berarti mawar urutan 51) dari kurang lebih 70 orang. K | Note: 07.59 |.
Fakta kecil sepekan di Soppeng - Fakta absurd:


ü  Gapernah nyuci baju
ü  Gapernah masak sendiri
ü  Gapernah tidur dibawah jam 12 malam
ü  Gapernah berkegiatan di kamar mandi.
ü  Gapernah ketemu Raisa
ü  Gapernah ngendarain Ferrari


ü  Gapernah lakuin yang gapernah. Cukup! Cukup!!
Nak pergilah mandi, baru ke sekolah jangan sampai terlambat lagi terus kena hukuman dari guru”, dalam bahasa bugis >> “nak, laono ddio nappa lau ssikola aja na terlamba’ si nappa di hukumko pole gurue”. Percaya atau tidak orang Soppeng hanya melafalkan kata-kata ini dalam waktu 3.19 detik melebihi kecepatan bugis lainnya meskipun dalam keadaan marah atau debat. Kebayang kan kalo lawan debat, makanya dikelas gue, gue sering K.O kalo debat sama orang sini.

Uneg-uneg dari sekolah (SMAN 1 Watansoppeng).
            Tak bisa dipungkiri, masuk ke sekolahan maksa gue buat #flashback tapi kali ini gue hadir disini bukan sebagai siswa, guru juga bukan, gue mahasiswa, yang lebih tinggi pengetahuan, tinggi attitude, lebih tinggi kadar kegantengan. Sok bangett gue! Xixixi..
            Tapi sumpah awal bicara depan orang banyak bagi gue lebih sulit dari membalik telapak tangan, telapak tangannya ditindis balok 7x3x1m 4kg massa jenis 2kg/m3 (fisika dasar dapat A). Oh yak! Meskipun depan bocah2 SMA tetep ajj susah, tapi demi dapatin kecengan(faktor tambahan) gue lakuin deh.
            Bukan kebetulan, gue dari lembaga pers, BIOma(sebut merk gpp) yah gue sosialisasi ttg journalistic,  gue jelasin panjang lebar, selesai. Pas gue masuk kelas X “Ada yang bertanya? | kak, BIOma apaan yak?” | “oh, itu adalah biro yang bergerak di dunia pers, journalistic, bla bla bla...*panjang lebar hingga mulut gue hampir berbusa* | “Ha..??” *bengong bego”. PERCUMA kelas X beloom paham Journalistic, keuntungannya gue terlihat pintar dan gue jelasin bagaimanapun tetap ajj gue bakal kelihatan benar/genius. Xixixi…
            Ngemeng-ngemeng BIOma, kami di sekolah ini telah melahirkan bibit-bibit journalistic, adalah sebuah komunitas yang kami harap akan jadi ekskul nantinya, nama komunitasnya adalah EXPERSA (Excellent Pers Smansa Soppeng). Jejak yang kami harap tidak akan hilang nantinya, yapp Expersa.!
Di akhir coretan absurd gue, gue berterima kasih bingittz pada:
·         Mamapapa gue berkat mereka gue lahir dan sempat nginjakin kaki di Soppeng, kebayang kalo tidak. Kaaannn?!
·         Penjual tahu dan tempe, berkat mereka kami makan lauk selama kegiatan.
·         Seluruh Stuff HIMABIO FMIPA UNM dan Panitia BPM 2014 (ini serius)
·         BIOma, yang ngewadahin gue dan segenap seksi PUBDOK sekaligus Coordinatornya Xixixi…
·         Oia, juga buat yang punya ide  bikin permandian panas Lejja’, gue nukmatin banget disitu(semoga ajj baca). Awalnya gue kira itu periuk besar yang dibawahnya ada bara api, ternyta kolam renang. Hmm.
THX4R ©469
Previous Post
Next Post

4 komentar: