Senin, 14 November 2016

Nonton Kopi sambil Minum Film: AADC 3

Nonton Kopi sambil Minum Film: AADC 3

Aku baru beberapa kali review film, selain karena memang jarang nonton film (utamanaya di bioskop), faktor lain adalah ngapain sih aku review film? Oh! Ya, biasanya review film aku bareng teman aku dalam bentuk cerita-cerita; isi waktu kosong luang. Isi review palingan tentang adegan; lucu, tegang, epic dari film tersebut. Jarang sekali review tentang apa pesan yang mau disampaikan, bagaimana proses editing, serta syutingnya bagaimana, padahal kan~ (jawab sendiri…).
Kali ini aku review film AADC 3 dengan sudut pandangku sendiri, ego dan emosional dalam menyusun review ini pure dari diriku. Kurang lebih pendapat pribadi lah, tentang film ini, lebih tepatnya komentar. Setuju atau nggak-nya yang baca, aku kembalikan.

Emang ada AADC 3? Pasti belum ada yang nonto! :p Emang Nggak ada keleuuusss, judul diatas cuma salah tulis dan belum ada waktu untuk memperbaiki, yang aku maksud itu review film AADC 2 (2016) dengan sedikit menghubungkan dengan AADC (2002) dan LINE Mini Drama AADC (2014).

Persahabatan
Pertama aku mau komentar tentang persahabatan Cinta (Dian Sastro) bersama dengan 4 sahabat lainnya (Girls). Mereka sudah ada semasa SMA yang tergabung dalam anak mading sekolah (2002) hingga 2014 dan 2016 masih aja terus-terusan kumpul. Menurut aku ini hanya terjadi dalam film, di dunia nyata erm… meh! Memang tidak ada dalam film menceritakan perjalanan setelah lulus dan kuliah tapi seakan mereka terus bersama dari SMA hingga ibu-ibu (akhir scene Cinta menggendong anak Memet).
Memang persahabatan dari SMA mostly tidak terlupakan, tapi untuk berkumpul terus-menerus itu kayanya mustahil. Kuliah dan kerja kita punya jalan masing-masing bukan berarti saling melupakan tapi sangat jarang waktu, eh curcol…

Cinta Datangnya Tidak Diduga
            Beda ceritanya dengan Rangga yang bertahun-tahun hilang tapi dalam hati Cinta dan penonton pun (menebak) akan setia pada hubungan awal yang dibentuk oleh sutradara di seri sebelumnya.
Disini, siapa sangka kalo Memet yang di AADC hanya kelihatan tertarik dengan Cinta, nyatanya di AADC 2 tiba-tiba kita diperkenalkan Memet menjadi suami dari Milly yang saat itu (ternyata) sudah hamil.
            Hal ini bisa dikolerasikan sih dengan kehidupan nyata, yaaaa.. biasa saja orang yang kelihatan cuek atau kelihatan suka orang lain tiba-tiba pergi ke rumah kamu ‘minta’ dari orang tua kamu. Untuk dibawa ‘pulang’ #INIAPA.

Scene Favorite
Selain good looking, gilak! Dian Sastro memang epic banget dalam acting. Favorit scene aku bukan scene kissing Rangga dan Cinta (ini yang kedua), tapi saat Cinta diatanya mau ketemu Rangga apa nggak, tapi dia menyetarakan Rangga (mantan) itu arsip atau prasasti. Ekspresi mukanya masuk banget kalo dia bohong sama dirinya sendiri. Menurut aku artis sekalipun yang ber-akting seperti itu akan sangat sulit, secara dia tahu bahwa ini kita bikin film tapi dia berhasil untuk itu. Kecuali jika memang saat buat film emosinya memang lagi membohongi dirinya, tapi sebenarnya… ah! Lewat!

Komersial Pariwara
Sebut aja iklan, LINE sudah muncul sejak di Mini Drama AADC (2014), di AADC 2 (2016) juga muncul beberapa kali. Nah! Selain lain, terdapat juga beberapa scene yang bersifat iklan seperti Pariwisata Jogja, Aqua, dan dll. Tapi point ini nggak penting banget sumvah! Next!

Fakta Rangga (Nicholas Saputra)
            Bukan bahas Nicholas Saputra tapi Rangga, bagaimana wataknya. Di SMA dia begitu dingin, cuek, dan sedikit skeptic dengan beberapa keadaan. Faktanya di Mini Drama AADC (2014) dan AADC 2 (2016) dia begitu berubah. Menurut aku ini yang sebenarnya dipertanyakan oleh judul film, yaitu Ada Apa Dengan Cinta (Cinta ~ Love). Rangga kini mengakui kesalahan dan bahkan sempat aku intip script film ini, terdapat kata “maafkan aku” tertulis beberapa kali untuk naskah Rangga tapi tetap suka menulis puisi. Whoaa! Ini salah satu pesan juga sih, dari SMA yang begitu angkuh dan melalui banyak dinamika menjadi hangat dan apalah gitu…

Travelling Berbeda dengan Liburan
Menurut Rangga, liburan adalah perjalanan yang sudah ditentukan secara terperinci. Mengunjungi dari satu tenpat ke tempat lain dengan jadwal yang sudah diatur dan ditentukan. Yang dinikmati adalah objek wisatanya, bukan perjalanannya. Nilai tantangannya nyaris tidak ada. Sedangkan konsep traveling yaitu lebih pada menikmati perjalanannya bukan pada tempat yang dituju. Dalam traveling, kenikmatan dan tantangannya ada pada kejutan-kejutan yang akan terjadi dalam perjalan.

Gadget Bagus dan Stylish
            Sebelumnya yang cuma menggunakan telefon rumah untuk saling menghubungi, kini sudah jadi canggih banget, pake LINE dari gadget ternama dan stylish, terutama smartphone milik Milly yang pake case warna kuning, itu keren banget. Ketua jurusan aku juga pake case kuning untuk smartphonenya dan itu keren. Beberapa waktu lalu sebelum jatuh di lantai dan tak bisa dipakai lagi, aku juga pakai smartphone dengan case kuning dan itu bikin aku kelihatan (kamu mau bilang apa?), bodoh amat!

            Akhirnya bisa review abal-abal film dalam hal ini review AADC 2 –hasil unduhan sendiri, bukan dari FD teman atau nonton di bioskop pokoknya unduh sendiri. Jadi kalo mau link langsung saja minta di komen. Di masa akan datang aku akan kembali review film lainnya jika ada yang semenarik film ini untuk diminum sambil nonton kopi.


THX4R ©469
Previous Post
Next Post

0 Celoteh: