Nonton Kopi sambil Minum Film: AADC 3 |
Aku baru beberapa kali review film, selain karena
memang jarang nonton film (utamanaya di bioskop), faktor lain adalah ngapain sih aku review film? Oh! Ya,
biasanya review film aku bareng teman
aku dalam bentuk cerita-cerita; isi waktu kosong luang. Isi review
palingan tentang adegan; lucu, tegang, epic
dari film tersebut. Jarang sekali review tentang apa pesan yang mau
disampaikan, bagaimana proses editing, serta syutingnya bagaimana, padahal kan~
(jawab sendiri…).
Kali ini aku review film AADC 3 dengan sudut pandangku
sendiri, ego dan emosional dalam menyusun review ini pure dari diriku. Kurang lebih pendapat pribadi lah, tentang film
ini, lebih tepatnya komentar. Setuju atau nggak-nya
yang baca, aku kembalikan.
Emang ada AADC 3? Pasti belum ada yang nonto! :p Emang
Nggak ada keleuuusss, judul diatas cuma salah tulis dan belum ada waktu untuk
memperbaiki, yang aku maksud itu review film AADC 2 (2016) dengan
sedikit menghubungkan dengan AADC (2002) dan LINE Mini Drama AADC (2014).
Persahabatan
Pertama aku mau komentar tentang persahabatan Cinta
(Dian Sastro) bersama dengan 4 sahabat lainnya (Girls). Mereka sudah ada semasa
SMA yang tergabung dalam anak mading sekolah (2002) hingga 2014 dan 2016 masih
aja terus-terusan kumpul. Menurut aku ini hanya terjadi dalam film, di dunia
nyata erm… meh! Memang tidak ada dalam film menceritakan perjalanan setelah
lulus dan kuliah tapi seakan mereka terus bersama dari SMA hingga ibu-ibu
(akhir scene Cinta menggendong anak Memet).
Memang persahabatan dari SMA mostly tidak terlupakan,
tapi untuk berkumpul terus-menerus itu kayanya mustahil. Kuliah dan kerja kita
punya jalan masing-masing bukan berarti saling melupakan tapi sangat jarang
waktu, eh curcol…
Cinta Datangnya
Tidak Diduga
Beda ceritanya dengan Rangga
yang bertahun-tahun hilang tapi dalam hati Cinta dan penonton pun (menebak) akan
setia pada hubungan awal yang dibentuk oleh sutradara di seri sebelumnya.
Disini, siapa sangka kalo Memet yang di AADC hanya kelihatan
tertarik dengan Cinta, nyatanya di AADC 2 tiba-tiba kita diperkenalkan Memet
menjadi suami dari Milly yang saat itu (ternyata) sudah hamil.
Hal ini bisa
dikolerasikan sih dengan kehidupan nyata, yaaaa.. biasa saja orang yang
kelihatan cuek atau kelihatan suka orang lain tiba-tiba pergi ke rumah kamu ‘minta’
dari orang tua kamu. Untuk dibawa ‘pulang’ #INIAPA.
Scene Favorite
Selain good
looking, gilak! Dian Sastro memang epic
banget dalam acting. Favorit scene
aku bukan scene kissing Rangga dan Cinta (ini yang kedua), tapi saat
Cinta diatanya mau ketemu Rangga apa nggak, tapi dia menyetarakan Rangga
(mantan) itu arsip atau prasasti. Ekspresi mukanya masuk banget kalo dia bohong
sama dirinya sendiri. Menurut aku artis sekalipun yang ber-akting seperti itu
akan sangat sulit, secara dia tahu bahwa ini kita bikin film tapi dia berhasil
untuk itu. Kecuali jika memang saat buat film emosinya memang lagi membohongi
dirinya, tapi sebenarnya… ah! Lewat!
Komersial
Pariwara
Sebut aja iklan, LINE sudah muncul sejak di Mini Drama
AADC (2014), di AADC 2 (2016) juga muncul beberapa kali. Nah! Selain lain,
terdapat juga beberapa scene yang bersifat iklan seperti Pariwisata Jogja,
Aqua, dan dll. Tapi point ini nggak
penting banget sumvah! Next!
Fakta Rangga
(Nicholas Saputra)
Bukan bahas Nicholas
Saputra tapi Rangga, bagaimana wataknya. Di SMA dia begitu dingin, cuek, dan
sedikit skeptic dengan beberapa keadaan. Faktanya di Mini Drama AADC (2014) dan
AADC 2 (2016) dia begitu berubah. Menurut aku ini yang sebenarnya dipertanyakan
oleh judul film, yaitu Ada Apa Dengan Cinta (Cinta ~ Love). Rangga kini
mengakui kesalahan dan bahkan sempat aku intip script film ini, terdapat kata “maafkan aku” tertulis beberapa kali
untuk naskah Rangga tapi tetap suka menulis puisi. Whoaa! Ini salah satu pesan
juga sih, dari SMA yang begitu angkuh dan melalui banyak dinamika menjadi
hangat dan apalah gitu…
Travelling
Berbeda dengan Liburan
Menurut Rangga,
liburan adalah perjalanan yang sudah ditentukan secara terperinci. Mengunjungi
dari satu tenpat ke tempat lain dengan jadwal yang sudah diatur dan ditentukan.
Yang dinikmati adalah objek wisatanya, bukan perjalanannya. Nilai tantangannya nyaris
tidak ada. Sedangkan konsep traveling yaitu lebih pada menikmati
perjalanannya bukan pada tempat yang dituju. Dalam traveling, kenikmatan dan
tantangannya ada pada kejutan-kejutan yang akan terjadi dalam perjalan.
Gadget Bagus dan
Stylish
Sebelumnya yang cuma
menggunakan telefon rumah untuk saling menghubungi, kini sudah jadi canggih
banget, pake LINE dari gadget ternama
dan stylish, terutama smartphone
milik Milly yang pake case warna
kuning, itu keren banget. Ketua jurusan aku juga pake case kuning untuk smartphonenya dan itu keren. Beberapa waktu lalu
sebelum jatuh di lantai dan tak bisa dipakai lagi, aku juga pakai smartphone
dengan case kuning dan itu bikin aku
kelihatan (kamu mau bilang apa?), bodoh
amat!
Akhirnya bisa review abal-abal
film dalam hal ini review AADC 2 –hasil unduhan sendiri, bukan dari FD teman
atau nonton di bioskop pokoknya unduh sendiri. Jadi kalo mau link langsung saja
minta di komen. Di masa akan datang aku akan kembali review film lainnya jika
ada yang semenarik film ini untuk diminum sambil nonton kopi.
THX4R ©469
0 Celoteh: